Tulisan Panjang Atau Pendek

Semenjak blogsphere diserang oleh pasukan emak-emak dan teteh-teteh, blogsphere menjadi lebih rame dan meriah. Sebelumnya blogsphere lebih didominasi oleh bapak-bapak dan abang-abang dengan secangkir kopi kental dan rokok menyala di sela-sela jemari. Ini hanya pengamatan pribadi secara sekilas, tak ada data valid yang bisa saya suguhkan.

Berdasarkan pengamatan ala-ala yang saya lakukan, blogger perempuan sering kali memiliki tipe tulisan yang cukup panjang. Dari 500 kata hingga 1500 kata per posting. Mantap jaya…

Analisa sementara saya terhadap kecenderungan ini adalah fakta bahwa perempuan mampu memuncratkan kata 13.000 hingga 20.000 perhari. Sedangkan lelaki hanya sekitar 7.000 kata perhari. Rupanya kecenderungan ini terbawa juga di ranah blog. Beberapa blogger perempuan yang saya follow blognya di wordpress.com, curhatannya tulisannya panjang-panjang. Perihal fakta perempuan berkata-kata lebih banyak daripada lelaki bisa disimak pada tautan ini ‘wanita lebih cerewet daripada laki-laki’.

Dari segi SEO, kemampuan atau kecenderungan yang dimiliki oleh perempuan ini, bisa bernilai positif. Dengan mengkombinasikan kemampuan berkata-kata dan tambahan sedikit teknis SEO, saya yakin beberapa tahun mendatang kontes-kontes SEO bakal didominasi oleh blogger perempuan. Mengerikan.

Informasi yang saya dapatkan dari mastah-mastah SEO bahwa tulisan yang SEO-friendly dan tidak mudah goyang di mesin pencari sebaiknya memiliki tulisan dengan kuantitas 1000 kata. Tentunya kualitas tulisan juga perlu diperhatikan.

Tak heran jika sejumlah perempuan berkumpul, dapat dipastikan ramai sekali. Satu hal lagi, potensi narsisme yang dikandung oleh perempuan, rasanya lebih besar daripada lelaki. Terbukti dari dominasi timeline explorer di Instagram yang dibanjiri oleh selfie-selfie cantik maupun yang merasa cantik padahal enggak. Sehingga tak hanya blogsphere, media sosial pun juga sudah didominasi emak-emak dan teteh-teteh gaul. Mungkin hanya Twitter yang cocok untuk lelaki hanya 140 karakter, dari icon-nya saja Twitter itu lebih maskulin. πŸ˜€

Nah, dari pemaparan singkat yang saya haturkan di atas, sering kali saya berpikir jangan-jangan bumi dan seisinya ini diciptakan untuk perempuan. Lelaki hanya numpang hidup, karena sejatinya ia makhluk surga. πŸ˜€

Yak, kembali fokus kepada judul dan tujuan tulisan ini dibuat, sebenarnya saya sedang penasaran terhadap trend blogging kedepan, apakah tulisan panjang atau pendek yang akan ngetrend..? Dengan asumsi tulisan panjang minimal 750 kata.

Saya sendiri sebenarnya lebih suka menulis tulisan pendek yang straight to the point menyampaikan tujuan. Walaupun ada yang pernah protes kepada saya karena menghasilkan tulisan pendek-pendek hihihi.

Jadi, teman-teman yang kebetulan membaca tulisan ini, kalau sedang blogwalking lebih suka membaca tulisan panjang atau pendek..? Silahkan diutarakan pendapatnya di kolom komentar yaa.. Terima Kasih.. πŸ™‚

Salam
dia yang sedang penasaran

p.s tulisan ini hanya mencapai 397 kata.

5 thoughts on “Tulisan Panjang Atau Pendek

  1. Nulisnya straight to the point aja om, biar ndak melebar topiknya kemana2.. Hahaha.
    πŸ˜›

    Tapi anehnya, baca tulisan om DiPtra hati kerap bergumam ( tsaah) “yah abis”.

    Like

      1. That’s why saya pernah bilang tulisannya om DiPtra tu kaya ide dan informasi. Per kalimatnya bahkan kadang bisa membangkitkan ke-kepo-an dan berharap bisa rikues untuk dibikinkan tulisan baru, hehehe.

        Hwaiting in writing!!

        Like

Leave a comment