Hi Virus..

Sakit yang dialami oleh tubuh pada dasarnya merupakan mekanisme tubuh untuk mencapai titik keseimbangannya.

Rupanya gejala flu dari Malang masih bergelayut di area pernafasan. Hingga hari ini, amandel terasa gatal. Badan sedikit meriang.

Virus yang seblumnya dorman di dalam tubuh akhirnya beraksi kembali memberikan peringatan, alarm. Alarm yang dihadirkan berupa tetesan-tetesan ingus meleler turun dari hidung.

Sementara itu intensitas bersin-bersin cukup sering. Tapi untunglah gejala flu hari ini tidak sampai membuat kepala berdenyut pusing.

Biasanya jika gejala flu menyerang, saya segera minum paracetamol. Untuk kali ini saya tak meminumnya.

Pertama, stok paracetamol sedang habis. Kedua, saya lagi males keluar membeli paracetamol di apotek.

Ketiga, mencoba mempercayai tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Atas gejala sakit ringan seperti flu, kemudian kita tergesa mengkonsumsi obat, bisa jadi menurunkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Sejak mengikuti workshop TRE bulan lalu, saya mendapatkan pencerahan baru. Bahwa sebenarnya tubuh memiliki kecerdasannya sendiri untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Menurut mas Gobind dalam workshop TRE, sakit yang dialami oleh tubuh pada dasarnya merupakan mekanisme tubuh untuk mencapai titik keseimbangannya.

Sebagai contoh, ketika kita sakit diare jumlah bakteri “jahat” dalam ekosistem mikro organisme pencernaan sedang mengalami peningkatan. Maka mekanisme seringnya buang air (mencret) yang kita alami dilakukan oleh tubuh untuk menyeimbangkan ekosistem mikro organisme pencernaan.

Kemudian saya sedang bertanya-tanya dengan sakit flu yang sedang saya alami. Mekanisme keseimbangan apa yang sedang dilakukan oleh tubuh? Entahlah, paling banter saya hanya bisa melakukan hipotesa.

Ketika tubuh diserang oleh virus, baik virus dari luar tubuh atau virus dorman di dalam tubuh, maka untuk menghentikan laju pertumbuhan virus tubuh meningkatkan suhu tubuh.

Nah ingus yang meleler turun dari hidung merupakan mekanisme tubuh untuk mendinginkan temperatur organ pernafasan akibat kenaikan suhu tubuh tadi. Oke, ini hanya sebatas hipotesa. Mohon kiranya teman-teman yang bergerak di bidang medis bisa memberikan penjelasan yang lebih sahih terkait mekanisme melelernya ingus ini.

Kemarin saya mendapati almarhum Cak Rusdi Mathari berpesan bahwa,

Menulis itu seperti silaturahmi. Dari tulisan yang tersiar darimu, kawan-kawan dan sahabatmu akan tahu bahwa kamu sedang sehat.

Namun, saya juga ingin menimpali pesan Cak Rusdi tersebut, bahwa dari tulisan kita yang tersiar juga bisa memberi tahu kawan-kawan dan sahabat, bahwa kita sedang sakit, butuh istirahat. Minimal doa agar tetap waras dalam menjalani sakit. 🙂

Salam,

Mantan penggemar es kepal milo.

17 thoughts on “Hi Virus..

    1. Alhamdulillah sudah sembuh mas hidung melernya. Sekarang dalam proses penyembuhan batuknya. Iyaa semacam inilah ketika flu, lanjutan yang saya alami adalah batuk berdahak.

      Like

  1. Sama nih kita bang kena virus flu 😂 idungku jg mulai meler dan bersin2 aku jg gak mau minum obat, kalo sekedar flu krn aku ingin jiwa dlm tubuhku lebih peka untuk mengobati diri sendiri. Minimal dg bantuan vitamin C 😇 dan meditasi mengeluarkan energi negatif dari dlm tubuh *tarik nafas… hirul positif energi. Buang nafas… keluarkan negatif energi. (Ulangi pernafasannya , fokus dan tutup mata berusaha melihat ke titik di antara kedua alis ) *bismillah…. sembuh sembuh buuuuh… aamiin 😆 lumayan udah gak meler hari ini 😍

    Liked by 1 person

  2. Senasib, saya juga sudah tiga hari kena flu dan efeknya kepala pusing. Dan selama itu juga saya harus berhenti kerja. Mungkin salah satu faktornya karena perubahan cuaca. Tapi yg lebih besar sebenarnya dr kitanya sendiri yg mungkin kurang menjaga kesehatan.

    Semoga cepat sembuh mas.

    Like

  3. Gue dong, dah 2 minggu lebih lagi terkapar akibat infeksi telinga yang nampaknya akibat dari mucus yang gak keluar saat flu yang diperburuk dengan gue emang alergi debu yg tiap pagi psti bersin2. Jangan tanya, rasanya… mendengar deringan konstan tak putus2 24/7 di telinga kiri… di titik inilah gue ngerasa Tuhan sedang nampol gue sekeras-kerasnya.

    Like

Leave a reply to Diptra Cancel reply